Siang
sahabat blogger.? J . perkenalkan nama saya Ryski Lumban
Tobing. Saya disini akan berbagi tentang pengalaman saya sebagai ketua osis. Semuanya
diawali dari saya menjabat sebagai ketua kelas, dan sewaktu pemilihan osis baru
para pengurus kelas di ajak untuk rapat osis. Dan tanpa saya ketahui ternyata
yang dirapatkan adalah pemilihan osis baru, dan sewaktu proses pemilihan
berlangsung, saya di tunjuk oleh guru kesiswaan untuk dicalonkan sebagai
pengurus osis. Dan mau tidak mau saya harus menurut apa kata guru. Dan setelah
selesai pemilihan calon pengurus osis, ternyata eh ternyata, saya menjabat
sebagai wakil ketua osis 2. Saya sebelumnya tidak menyangka bahwa saya akan
dipilih, tetapi disamping itu saya tidak pernah menyukai jabatan saya ini,
karena menurut saya, saya belum pantas menjadi pemimpin, apalagi menjadi wakil
ketua osis 2, mungkin kalian bingung mengapa saya katakana bahwa saya menjabat
menjadi pengurus osis 2.! Itu karena pengurus osis yang dibuat terdiri dari 2
kelompok, yang pertama kelas 8, dan yang kedua kelas 7. Dan dalam perjalanan
saya sebagai pengurus osis, saya itu tidak pernah tenang, karena ada kadangkala
yang ingin mengajak rajia siswa, pelaksanaan hari-hari penting, seperti hari
guru, kebaktian, dan lain sebagainya. Dan setelah saya kelas 8 guru bidang
kesiswaan ingin memilih pengurus osis yang baru, karena kelas 9 sudah mau UN
jadi agar tidak terbebani maka guru kesiswaan memilih osis baru. Dan sialnya
saya menjadi ketua kelas lagi di kelas 8, dan yang paling tidak saya
sangka-sangka adalah saya dipilih menjadi ketua osis 1. Entah apa yang dilihat
oleh guru dari saya sehingga memilih saya menjadi ketua osis. Tetapi sebelum
saya SMP saya sebenarnya sering menjadi ketua kelas sewaktu SD. Saya menjabat
sebagai ketua kelas di SD sebanyak 4 kali, yaitu kelas 1,2,3, dan kelas 5. Saya
tidak tau apa ada hubungannya dengan itu, tetapi mungkin Tuhan sudah
merencanakannya sedemikian rupa.
Tetapi
selama saya menjabat sebagai ketua osis, saya lebih tidak nyaman dalam belajar
daripada tahun yang lalu. Dimana jika tahun yang lalu hanya melaksanakan rajia,
dan persiapan hari Guru. Tetapi untuk tahun ini, kami melaksakan Liga Osis,
atau yang biasa disebut Ligos. Dalam pembukaan Ligos banyak guru yang
menyatakan bahwa pembukaan Ligos ini banyak Guru yang senang, karena baru kali
ini pembukaan Ligos semeriah ini. Dan sebelum pelaksanaan Ligos kami sebenarnya
sudah sangat repot karena harus mengurus pelaksanaannya. Dan lagi kami harus
mempersiapkan acara untuk hari guru. Tetapi dalam pemungutan uang Ligos banyak
kontroversi yang terjadi, dimana guru-guru sering memaki kami karena kami
dianggap bolos belajar hanya karena memungut uang Ligos ini. Termasuk wali
kelas kami juga memaki kami karena hal tersebut. Tetapi itu bukanlah penghalang
untuk kami dalam memungut dananya, kami tetap memungutnya meski harus memakan
waktu belajar. Setelah uang Ligosnya
sudah terkumpul. Ternyata kami dilanda masalah yaitu uangnya kurang, atau
uangnya tidak setara dengan jumlah siswanya. Karena hal tersebut kami diajak
rapat oleh Kasek untuk memastikannya. Dalam berlangsungnya rapat. Kami dan guru
banyak yang bingung entah kemana uangnya, entah hilang atau di belanjakan untuk
kepentingan Ligos, saya kurang tau. Yang pasti dari hasil rapat tersebut kami
dipertanggungjawabkan untuk memenuhi uang yang kuran tersebut, tetapi untunglah
uang tersebut bisa terpenuhi dengan maksimal. Dan tiba setelah hari guru,
ternyata sangat banyak kekurangan dalam acara tersebut, di pertengahan acara
saya dimaki guru karena saya sebagai ketua osis tidak berperan banyak. Dan bisa
dibilang acara tersebut berjalan seperti hanya asal jadi saja. Dan setelah
acara itu selesai saya jadi tidak bisa tenang. Saya tidak tenang karena
kemungkinan besar kami para pengurus osis akan diajak bapak Kasek lagi untuk
rapat, untuk menanyakan tertib acara tersebut. dan mulai dari situ dalam hati
saya sudah timbul penyesalan yang besar, yaitu “mengapa saya harus menjadi ketua osis.?”
Mungkin
saya terpilih menjadi ketua osis karena saya orangnya agak pendiam (tapi
sekali-kali :D ). Dan juga mungkin mereka beranggapan bahwa saya itu mampu
menjabat sebagai pengurus osis. Ternyata “TIDAK”.
Itulah pengalaman saya
dalam menjabat sebagai ketua osis di SMP Negeri 1 Laguboti. Ikuti terus
kelajuan blog ini yah.! J
mantapp...(y)
BalasHapushahahahaha (y)
HapusMantap, yare yare
BalasHapusMantap, yare yare 😎
BalasHapus