Lencana Facebook

Minggu, 24 November 2013

PENGALAMAN SAYA MENJADI KETUA OSIS

            Siang sahabat blogger.? J . perkenalkan nama saya Ryski Lumban Tobing. Saya disini akan berbagi tentang pengalaman saya sebagai ketua osis. Semuanya diawali dari saya menjabat sebagai ketua kelas, dan sewaktu pemilihan osis baru para pengurus kelas di ajak untuk rapat osis. Dan tanpa saya ketahui ternyata yang dirapatkan adalah pemilihan osis baru, dan sewaktu proses pemilihan berlangsung, saya di tunjuk oleh guru kesiswaan untuk dicalonkan sebagai pengurus osis. Dan mau tidak mau saya harus menurut apa kata guru. Dan setelah selesai pemilihan calon pengurus osis, ternyata eh ternyata, saya menjabat sebagai wakil ketua osis 2. Saya sebelumnya tidak menyangka bahwa saya akan dipilih, tetapi disamping itu saya tidak pernah menyukai jabatan saya ini, karena menurut saya, saya belum pantas menjadi pemimpin, apalagi menjadi wakil ketua osis 2, mungkin kalian bingung mengapa saya katakana bahwa saya menjabat menjadi pengurus osis 2.! Itu karena pengurus osis yang dibuat terdiri dari 2 kelompok, yang pertama kelas 8, dan yang kedua kelas 7. Dan dalam perjalanan saya sebagai pengurus osis, saya itu tidak pernah tenang, karena ada kadangkala yang ingin mengajak rajia siswa, pelaksanaan hari-hari penting, seperti hari guru, kebaktian, dan lain sebagainya. Dan setelah saya kelas 8 guru bidang kesiswaan ingin memilih pengurus osis yang baru, karena kelas 9 sudah mau UN jadi agar tidak terbebani maka guru kesiswaan memilih osis baru. Dan sialnya saya menjadi ketua kelas lagi di kelas 8, dan yang paling tidak saya sangka-sangka adalah saya dipilih menjadi ketua osis 1. Entah apa yang dilihat oleh guru dari saya sehingga memilih saya menjadi ketua osis. Tetapi sebelum saya SMP saya sebenarnya sering menjadi ketua kelas sewaktu SD. Saya menjabat sebagai ketua kelas di SD sebanyak 4 kali, yaitu kelas 1,2,3, dan kelas 5. Saya tidak tau apa ada hubungannya dengan itu, tetapi mungkin Tuhan sudah merencanakannya sedemikian rupa.
            Tetapi selama saya menjabat sebagai ketua osis, saya lebih tidak nyaman dalam belajar daripada tahun yang lalu. Dimana jika tahun yang lalu hanya melaksanakan rajia, dan persiapan hari Guru. Tetapi untuk tahun ini, kami melaksakan Liga Osis, atau yang biasa disebut Ligos. Dalam pembukaan Ligos banyak guru yang menyatakan bahwa pembukaan Ligos ini banyak Guru yang senang, karena baru kali ini pembukaan Ligos semeriah ini. Dan sebelum pelaksanaan Ligos kami sebenarnya sudah sangat repot karena harus mengurus pelaksanaannya. Dan lagi kami harus mempersiapkan acara untuk hari guru. Tetapi dalam pemungutan uang Ligos banyak kontroversi yang terjadi, dimana guru-guru sering memaki kami karena kami dianggap bolos belajar hanya karena memungut uang Ligos ini. Termasuk wali kelas kami juga memaki kami karena hal tersebut. Tetapi itu bukanlah penghalang untuk kami dalam memungut dananya, kami tetap memungutnya meski harus memakan waktu belajar.  Setelah uang Ligosnya sudah terkumpul. Ternyata kami dilanda masalah yaitu uangnya kurang, atau uangnya tidak setara dengan jumlah siswanya. Karena hal tersebut kami diajak rapat oleh Kasek untuk memastikannya. Dalam berlangsungnya rapat. Kami dan guru banyak yang bingung entah kemana uangnya, entah hilang atau di belanjakan untuk kepentingan Ligos, saya kurang tau. Yang pasti dari hasil rapat tersebut kami dipertanggungjawabkan untuk memenuhi uang yang kuran tersebut, tetapi untunglah uang tersebut bisa terpenuhi dengan maksimal. Dan tiba setelah hari guru, ternyata sangat banyak kekurangan dalam acara tersebut, di pertengahan acara saya dimaki guru karena saya sebagai ketua osis tidak berperan banyak. Dan bisa dibilang acara tersebut berjalan seperti hanya asal jadi saja. Dan setelah acara itu selesai saya jadi tidak bisa tenang. Saya tidak tenang karena kemungkinan besar kami para pengurus osis akan diajak bapak Kasek lagi untuk rapat, untuk menanyakan tertib acara tersebut. dan mulai dari situ dalam hati saya sudah timbul penyesalan yang besar, yaitu “mengapa saya harus menjadi ketua osis.?”
            Mungkin saya terpilih menjadi ketua osis karena saya orangnya agak pendiam (tapi sekali-kali :D ). Dan juga mungkin mereka beranggapan bahwa saya itu mampu menjabat sebagai pengurus osis. Ternyata “TIDAK”.


Itulah pengalaman saya dalam menjabat sebagai ketua osis di SMP Negeri 1 Laguboti. Ikuti terus kelajuan blog ini yah.! J

4 komentar: