Lencana Facebook

Jumat, 22 November 2013

CERITA BERSAMA BAPAK DAN IBU PPL

selamat siang para sahabat blogger, semoga kalian semua tidak bosan melihat postingan saya ini..... :D

saya sekolah di SMP Negeri 1 Laguboti, dan saya punya banyak kesan dan pesan kepada bapak dan ibu guru PPL, yang pertama saya akan bercerita tentang guru PPL yang dari UNITA yang terdiri dari dua orang. cara mereka mengajarai sangat efisien dan saya juga bisa dapat cepat menerima pelajarannya dengan baik, terutama kepada Bpk.M.Donris Rio Tampubolon, dia orangnya baik, tapi gerakannya agak lebay :D . dan teman PPLnya yang kedua adalah ibu Junie Manullang, ibu itu juga baik, dan cara mengajarnya kadang enak, kadang ngga enak, enaknya waktu dia ngajar dan otak saya bisa langsung berfikir dengan baik dari materi yang diajarkan, dan hal yang tidak enaknya itu adalah, dia sering menyuruh murid untuk bernyanyi di depan kelas karena tugas yang belum selesai, dan mau juga menyoret dengan marker whiteboard. tapi disamping itu saya suka dengan cara mengajar mereka.
            Dan yang berikutnya adalah PPL dari STAKPN Tarutung, mereka terdiri dari beberapa orang, tetapi saya sudah lupa dengan nama-namanya, maklum udah lama :D . materi dan cara belajar mereka itu menyenangkan, mereka terbuka dengan murid SMP Negeri 1 Laguboti, tanpa terkecuali. Tetapi itu hanya untuk bapak gurunya, untuk ibu gurunya, sepertinya, biasa saja. Ibu gurunya baik juga, tetapi cara belajarnya agak membosankan. Dan bapak Roy dari STAKPN Tarutung pernah bercerita kepada kami tentang cara kerjanya, Bpk Roy berkata dia punya usaha yang sangat mudah dan menghasilkan banyak uang, dan Bpk. Roy juga kelihatannya sangat angkuh saat menceritakannya, sebab Bpk tersebut seperti pamer harta saja. Tetapi setelah kepergian bapak dan ibu PPL STAKPN kami jadi merasa kesepian. Tetapi waktu cepat berlalu, saya juga sudah tidak ingat betul dengan mereka.
            Dan yang terakhir adalah PPL UNIMED dan PPL STAKPN. Ini kunjungan PPL kedua STAKPN ke sekolah kami semenjak saya SMP. Dan yang paling berkesan adalah guru-guru PPL dari UNIMED mereka sangat akrab dengan muridnya tapi hanya beberapa. Dan yang palin akrab dengan saya adalah Bpk. Gopet Marbun. Itu bukanlah nama aslinya :D dia sangat akrab dan terbuka kepada murid, bukan hanya kepada saya saja, kepada teman-teman saya yang lain juga sangat akrab. Bpk Gopet orangnya sangat baik dan bisa saling mengerti dengan murid. Dan itulah kelebihan dari Bpk Gopet, dia juga yang bekerja keras dalam membantu para pengurus OSIS mengurus acara/pertandingan liga OSIS. Dan bukan hanya Bpk Gopet saja yang membantu kami dalam menjalankan tugas, ada juga Bpk Samosir, Bpk Samosir itu orangnya pendiam, tapi kadang kala :D . dan Bpk Samosir-lah yang sering membantu Bpk Gopet dalam melaksanakan ligos, bukannya guru-guru yang lain tidak membantu tetapi yang paling aktif hanyalah mereka berdua. Dan ada juga 2 orang lagi guru penjas yang jarang masuk ke ruangan kami, tetapi mereka berdua juga baik orangnya, dan yang paling jarang berbicara adalah Bpk Junjung Hutabalian. Saya tidak tau Bpk Junjung itu jarang berbicara karena apa. Dan juga dia orangnya sebenarnya bukan pendiam tetapi entah kenapa dia jarang bergaul dengan murid(tetapi ini hanyalah anggapan saya, saya tidak tahu apa teman-teman saya sependapat dengan saya.). dan untuk ibu gurunya yang paling sering masuk mengajar ke ruangan kami adalah ibu Mariana Napitupulu, Ibu Mariana orangnya ramah, baik, tetapi cara mengajarnya agak berbeda kepada saya pribadi, sebab saya sering seperti di permalukan(tapi mungkin itu hanyalah perasaan saya.). saya mengucapkan seperti itu karena saya sering ditanyai tugas yang kurang jelas. Biar lebih jelasnya, begini ceritanya…
Ibu Mariana pernah mengajarkan materi Present kepada kami, dan waktu diakhir pelajaran kami sering ditanyai apakah kami sudah mengerti atau tidak. Dan saya pernah ditanyai hal itu, dia berkata “Ryski? Udah ngerti?” saya menjawab “tidak bu” ibu Mariana mendatangi saya dan menanyai saya tentang materi tersebut, tetapi entah mengapa hanya saya yang ditanyai, sebab teman saya juga ditanyai apakah sudah mengerti atau tidak, teman saya menjawab “Tidak” tetapi dia tidak ditanyai apapun soal pelajaran tersebut. Dan di hari selanjutnya dengan materi yang sama, Ibu Mariana mengajari kami Present, dan diakhir pelajaran juga Ibu Mariana bertanya lagi, dia bertanya kepada taman saya apa mengerti atau tidak, ada yang menjawab ia, tidak, bingung, mengerti. Tetapi yang paling banyak itu menjawab mengerti, tetapi masih ada juga yang belum mengerti, tetapi tak satupun yang ditanyai, dan tiba gilirannya ditanyai kepada saya tentang materi tersebut, dan saya menjawa “saya sudah mengerti bu(dalam hati saya berkata, “pasti ngga akan ditanyai lagi, padahal saya belum mengerti”ini untuk menghindari pertanyannya itu)” tetapi sialnya Ibu Mariana masih saja tetap bertanya kepada saya. Dan dari situ saya sudah agak mulai kesal kepada Ibu Mariana, dan sebelum kejadian itu, Ibu Mariana juga pernah menertawai saya 2 kali karena pelajaran juga, saya tidak tahu apa yang lucu, yang tertawa hanya Ibu Mariana saja, kalo murid yang lain hanya diam saja, dan mulai dari situ Ibu Mariana tidak pernah saya sukai dari cara mengajarnya. Tetapi disamping itu saya tidak pernah memendam rasa kesal kepada Ibu Mariana.
            dan untuk PPL STAKPN Tarutung, saya kurang mengetahui sifat dan ciri Bpk dan Ibu PPL tersebut sebab mereka baru bertugas.


Itulah sedikit cerita tentang pengalaman saya belajar dengan Bpk dan Ibu PPL.

selamat siang, and good bye next time
J



0 komentar:

Posting Komentar